Menulis Itu Menyenangkan.
Edited by SF tf02.L.Batu
Menulis itu pada dasarnya merekam apa yang kita lihat, dengarkan, rasakan, pikirkan, renungkan dan alami ke dalam bentuk tulisan (catatan). Dengan menuliskan, keuntungannya adalah kita tidak kehilangan semua itu, sehingga kita bisa membacanya dan mengingat kembali di saat yang lain.
Bagi sebagian orang, menulis itu dianggapnya sulit, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Menulis itu mudah dan sangat menyenangkan. Coba amatilah anak-anak kecil yang baru belajar menulis, mereka terlihat senang sekali pada saat berhasil menuliskan barang satu atau dua huruf. Perasaan sulit itu muncul boleh jadi karena ada hambatan psikologis yang kita buat sendiri. Kita harus menghancurkan hambatan itu. Bukankah “Orang yang sedang jatuh cinta, tiba-tiba saja menjadi seorang sasterawan ketika menuliskan surat cinta, puisi di buku diary, facebook, atau sekedarsms?” Padahal sebelumnya dia tidak pernah melakukannya. Nah, ini adalah suatu bukti bahwa menulis itu mudah, siapa pun pasti bisa.
Ada beberapa tahapan dalam menulis. Tahapan ini bisa saja dianggap sebagai pias-pias langkah yang jelas batasannya, namun bisa juga merupakan langkah-langkah yang tidak jelas batasannya, bahkan bisa saja lompat-lompat dan bolak-balik. Batasan itu ada di dalam diri kita sendiri, tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Agar mudah, maka janganlah kita merasa dibatasi oleh langkah-langkah prosedural secara kaku.
Setiak-tidaknya ada tiga hal yang perlu kita kenali, yaitu:
- Pikirkan apa yang akan Anda tulis.
- Tuliskan apa yang Anda pikirkan.
- Pikirkan apa yang telah Anda tuliskan.
Ketiga hal ini sangat membantu dalam proses menulis hingga siap disajikan.
Pikirkan apa yang akan Anda tulis, sebenarnya adalah proses menemukan ide apa yang akan Anda tuliskan. Menemukan ide tidaklah sulit, mulailah dari apa yang di sekitar Anda walaupun hal itu Anda anggap sepele. Untuk latihan memang harus dimulai dari hal-hal yang sepele. Misalnya Anda melihat sebuah vas bunga di meja ruang tamu Anda. Darinya bisa digali banyak sekali ide (termasuk ide-ide gila yang tidak masuk akal), misalnya: bahan, model, warna, finishing, cara meletakkan dan lain-lain, yang jika diuraikan variannya menjadi sangat banyak. Selanjutnya tinggal memilih varian yang menurut Anda paling menarik bagi Anda. Ingat, jangan memikirkan dulu apa yang paling menarik menurut orang lain, sebab akan menjadi hambatan psikologis bagi Anda.
Tulislah apa yang Anda pikirkan, adalah tahap menuangkan dalam tulisan apa yang Anda pikirkan. Biarkan pikiran Anda bergerak bebas dan ikuti terus sembari tangan Anda mengikutinya dan bergerak menggoreskan pena. Jangan terlalu pusing memikirkan alur maupun tata penulisan jika hal itu mengganggu kelancaran Anda menulis. Tuangkan saja ide atau pikiran Anda seleluasa mungkin. Tulislah seperti Anda berbicara, seperti Anda berpikir, biarkan mengalir begitu saja. Mudah, bukan?
Pikirkan apa yang telah Anda tuliskan. Setelah Anda tuliskan semuanya, kini Anda boleh melihat kembali tulisan Anda secara keseluruhan. Bacalah secara cermat, apakah alurnya tidak melompat-lompat atau mungkin ada yang terputus? Apakah ada kalimat yang sulit Anda pahami sendiri? Apakah isi secara keseluruhan tidak menyimpang dari topik yang Anda tuliskan pada judul tulisan? Apakah tata bahasanya sudah sesuai dengan kaidah yang berlaku? Nah, pada tahap ini Anda bisa memperbaiki kembali kekurangan-kekurangan itu dengan tenang.
Ada baiknya, setelah itu biarkan tulisan itu tersimpan barang sehari dua hari. Anda boleh memikirkannya sambil mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lainnya atau sambil santai. Pada saat-saat seperti itu biasanya ditemukan kekurangan-kekurangan atau ada ide-ide tambahan. Perbaikilah tulisan Anda sesegera mungkin sebelum pikiran Anda itu hilang.
Edited By : Sf Tf 02.L.Batu(Koorkot7)