Blogroll

Blogroll

Sabtu, 05 Januari 2013

Tanjungbalai


Letak Geografi

Kota Tanjungbalai merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kota Tanjungbalai berada pada 2058’00’’ Lintang Utara, 99048’00” Bujur Timur dan 0 – 3 m dari permukaan laut.
Kota Tanjungbalai menempati area seluas 6.052,90 Ha yang terdiri dari 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan definitif.  Karena merupakan pecahan dari Kabupaten Asahan, sekeliling Kota Tanjungbalai  berbatasan dengan wilayah Kabupaten Asahan. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjungbalai – Kabupaten Asahan, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat – Kabupaten Asahan, di sebelah Barat juga berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat – Kabupaten Asahan, dan di sebelah Timur berbatasan dengan  Kecamatan Sei Kepayang – Kabupaten Asahan.

Iklim


Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini  memiliki 2 musim yaitu musim kemarau  dan musim hujan.  Musim kemarau dan musim hujan biasanyaditandai  dengan banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim.
          Berdasarkan catatan Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) Kota Tanjungbalai, pada tahun 2011 terdapat 135 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.941 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu 402 mm dengan hari hujan sebanyak 11 hari. Sedangkan curah hujan terkecil terjadi pada bulan Februari sebesar 35 mm dengan hari hujan 6 hari. Jika dilihat dari banyaknya curah hujan yang turun, musim hujan terjadi pada bulan Maret-Juni dan Agustus-November, dimana puncaknya terjadi pada bulan Agustus. Sedangkan musim kemarau pada bulan Januari s/d Februari, Juli, dan Desember dengan puncaknya pada bulan Februari.

Pemerintahan


Administrasi pemerintahan Kota Tanjungbalai terdiri dari 6 kecamatan, 31 Kelurahan dan 187 Lingkungan sampai pada Tahun 2012. Kota Tanjungbalai dipimpin oleh seorang Walikota.

Kekuatan Sosial Politik


Era Reformasi memberikan perubahan pada kehidupan sosial politik bangsa Indonesia. Pada April 2009 diadakan kembali Pemilu untuk memilih wakil rakyat di DPR Pusat, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD Kota. Jumlah partai yang ada pada Pemilu tahun 2009 sebanyak 38 partai.
Pemilu 2009 menunjukkan bahwa perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P). yang mendominasi hasil Pemilu tahun 1999. dan partai Golongan Karya (Golkar) pada pemilu 2004. bergeser pada Partai Demokrat Dari 38 partai peserta Pemilu 2009 ada 10 partai yang memperoleh kursi di DPRD Kota Tanjungbalai.
Jumlah pemilih yang terdaftar pada pemilu tahun 2009 sebanyak 104.093 orang. Suara sah yang diperoleh untuk anggota DPR Pusat 62.210 suara, untuk anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara sebanyak 63.303 suara, sedangkan suara sah yang diperoleh untuk anggota DPRD Kota Tanjungbalai sebanyak 67.753 suara. Dari hasil Pemilu 2009 ada 25 orang wakil rakyat yang duduk sebagai anggota DPRD Kota Tanjungbalai dengan rincian 19 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.

Penduduk


Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Kota Tanjungbalai berjumlah  154.445 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.552jiwa per Km². Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Tanjungbalai pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2000 adalah sebesar 1,55 persen. Pada tahun 2011 jumlah penduduk dihitung berdasarkan proyeksi dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010. Jumlah penduduk Kota Tanjungbalai tahun 2011 adalah 155.889 jiwa, dengan 78.651 jiwa penduduk laki-laki dan 77.238 jiwa penduduk perempuan. 
Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Teluk Nibung yaitu sebanyak 36.079 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.875 jiwa per Km², sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara sebesar 16.031 jiwa. Kecamatan Tanjungbalai Utara merupakan Kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan 19.085 jiwa per Km² dan Kecamatan Datuk Bandar merupakan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 1.516 jiwa per Km².
Jumlah penduduk Kota Tanjungbalai per jenis kelamin lebih banyak laki-laki dibandingkan penduduk perempuan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk laki-laki sebesar 78.651 jiwa, sedangkan penduduk   perempuan   sebanyak  77.238 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,83 persen.
Penduduk Kota Tanjungbalai mayoritas bersuku bangsa Batak (Simalungun, Tapanuli, Toba, Pak-pak) 42.56 persen diikuti dengan suku Jawa (17,06 persen), Melayu (15,41 persen), , Minang (3,58 persen), Aceh (1,11 persen) dan lainnya (20,28 persen). Sedangkan agama yang dianut penduduk Kota Tanjungbalai mayoritas agama Islam (85,04 persen), Kristen (8,00 persen), Budha (5,69 persen), Kristen Katholik (0,76 persen), dan Hindu (0,02 persen) dan Kong Hu Chu (0,02 persen) serta 0,49 persen penduduk yang tidak ditanyakan.

Ketenagakerjaan


Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Tanjungbalai pada tahun 2011 adalah 235 orang, yang terdiri dari 153 tenaga kerja laki-laki dan 82 perempuan. Pencari kerja yang terdaftar tersebut paling banyak mempunyai tingkat pendidikan tamat SMTA 167 orang atau 71,06 persen dan sarjana 61 orang atau 25,96 persen, sedangkan tamat SMTP 6 orang atau 2,5 persen dan tamat SD 1 orang atau 0,43 persen.

Pendidikan


Penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah penduduk.
Pada tahun 2011, jumlah sekolah TK/RA 47 buah, guru 233 orang dan murid 2.633 orang, sekolah dasar ada 104 buah, guru 1.181 orang dan murid 25.049 orang. Sedangkan untuk sekolah lanjutan tingkat pertama terdapat 29 buah sekolah, 771 orang guru dan 10.312 orang murid. Sementara itu untuk sekolah lanjutan tingkat atas terdapat 25 sekolah dengan 652 orang guru dan 9.017 orang murid. 
Di Kota Tanjungbalai, rasio murid terhadap sekolah pada tahun 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut :
•    Rasio murid SD terhadap sekolah adalah 241 Hal ini menunjukkan  bahwa tiap sekolah dasar rata-rata memiliki 241 murid. 
•    Rasio murid SLTP terhadap sekolah adalah 356. Hal ini berarti bahwa tiap SLTP rata-rata memiliki 356 murid.
•    Rasio murid SLTA terhadap sekolah adalah 361 murid per sekolah.
Sekolah tersebut di atas sudah termasuk sekolah agama seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan lain-lain. Juga termasuk Sekolah Kejuruan.


Kesehatan dan Keluarga Berencana


Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.  Kota Tanjungbalai  memiliki 1 buah rumah sakit umum milik pemerintah dan 1 buah rumah sakit milik swasta.
Sarana kesehatan di tingkat Kecamatan dan pedesaan di Kota Tanjungbalai cukup memadai. Pada tahun 2011 tercatat ada 8 buah Puskesmas, 13  Pus kesmas Pembantu dan 119 Posyandu yang tersebar di tiap Kecamatan.
Tenaga Medis yang tersedia di Kota Tanjungbalai baik negeri maupun swasta ada 47 orang dokter umum, dan 11 dokter gigi. Sementara itu tenaga medis lain seperti bidan ada 91 orang.
Di Kota Tanjungbalai, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Tahun 2011 sebanyak 25.877. Persentase akseptor KB aktif pada umumnya berada di atas 50 persen dari jumlah PUS. Pada Tahun 2011 akseptor aktif adalah 63,67 persen PUS. Sedangkan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah Pil 6.706  pengguna, Suntik 5.834 pengguna,     Implant    1.953    pengguna,      IUD  657 pengguna, dan sisanya  dengan   alat kontrasepsi  kondom dan MOW/MOP sebanyak 1.326 pengguna.
Jumlah Klinik KB di Kota Tanjungbalai ada 31 buah yang tersebar di tiap Kecamatan. Klinik KB terbanyak terdapat di Kecamatan Tanjungbalai Selatan ada 7 buah, Datuk Bandar ada 7 buah, Datuk Bandar Timur dan Teluk Nibung 5 buah, kecamatan Sei Tualang Raso 4 Klinik KB, dan Kecamatan Tanjungbalai Utara memiliki 3 klinik KB.




0 komentar:

Posting Komentar