Blogroll

Blogroll

Senin, 18 April 2016

Masyarakat Ekonomi Asean DiAntara Ancaman dan Peluang



Masyarakat Ekonomi Asean,  Sebuah komitmen setengah hati yang akan membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia tenggara yang memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah kenegara lain di seluruh Asia tenggara, tidak hanya barang dan jasa pasar Tenaga Kerja (Delapan Jenis Pekerjaan) juga akan di beri akses seluas luasnya tanpa syarat sulit yang melekat selama ini.  Pembentukan MEA Berawal dari Kesepakatan pemimpin ASEAN dalam konfrensi tingkat tinggi (KTT) pada desember 1997 di kuala lumpur, malaysia. Pada KTT Selanjutnya Indosinesia Merupakan salah satu inisiator dalam deklarasi ASEAN Concord II di Bali Pada 7 Oktober 2003 dimana Para Pemimpin ASEAN Mendeklarasikan bahwa Pembentukan MEA pada tahun 2013.
Sebuah Paragraf yang cukup membuat bulu kuduk kita berdiri bila menbacanya, kita langsung membayangkan betapa mudahnya para pengusaha singapura, malaysia , thailand yang memiliki Sumber Daya yang lebih Mumpuni dari kita,   Pertanyaan Besarnya adalah  Apa yang kita lakukan untuk menghadapinya? Apakah Kita Mampu Menghadapinya dan   Apakah Kita hanya akan menjadi Penonton di tengah Persaingan Tersebut?
Ditengah Proses Peningkatan Penghidupan yang berkelanjutan ( Sustainable Livelihood) yang sedang berjalan Melalui Penguatan Kegiatan usaha dan Kelembagaan Kelompok Swadya Masyarakat (KSM) harus dihapkan dengan persaingan yang ketat di tengan Pasar Tunggal Kawasan Asia Tenggara. 681.865 KSM dengan tiga juta anggotanya dan 3.7 triliun aset merupakan sumber daya yang luar biasa untuk menghadapi MEA. Ada beberapa hal yang perlu disiapkan agar KSM mampu menjadi ujung tombak agar indonesia menjadi market leader MEA.
Pertama, Sosialisasi sebesar besarnya tentang Masyarakat Ekonomi Asean Kepada Masyarakat Melalui Lembaga Badan Keswadayaan Masyarakt (BKM) yang Memiliki Lembaga Keuangan Mikro yang berhubungan/bermitra dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai Pelaku Usaha. Sosialisasi dan informasi yang benar tentang MEA harus diakui masih sangat minim dilakukan oleh pemerintah, mayoritas BKM, KSM dan masyarakat masih belum mengetahui dan paham tentang MEA.Minimnya informasi  membentuk sebuah ketakutan yang membelenggu  sehingga menciptakan kondisi apatisme. Sosialisasi yang gencar dan intents menjadi langkah awal untuk Mengukur kesiapan BKM, KSM dan masyarakat dalam menghadapi MEA. Dengan sosialisasi yang baik diharapkan pola pikir masyarakat indonesia berubah yang tadinya khawatir dan takut menghadapi MEA berubah menjadikan MEA sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian.   
Kedua, Peningkatan Sumber daya manusia, Secara Umum kualitas SDM kita masih rendah, kualitas sumber daya manusia indonesia menurut Forum Ekonomi Dunia Berada di Peringkat 53 dari 122 negara di dunia. memberikan pelatihan keterampilan, manajemen yang tepat sesuai kebutuhan merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas kewirausahaan.
Ketiga, melakukan Percepatan Pencapaian Sustainable Livelihood yang termaktum dalam tujuan program PPMK yaitu terciptanya Peningkatan Penghidupan melalui kelembagaan yang kuat dan penguatan Usaha KSM, KSM Merupakan Ujung Tombak Untuk Meningkatkan taraf hidup, KSM Merupakan Pemilik Sumber daya yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih. kelembagaan KSM yang kuat dapat tercipta berawal dari mainseat yang benar, menganggap KSM sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa percaya diri, semangat kemandirian, dan rasa kebersamaan bukan semata mata sebagai kelompok peminjam, ini penting sebagai dasar membangun kelembagaan KSM yang kuat.
Keempat, Profesionalitas dan modrenisasi , Profesionalistas menjadi sebuah keharusan Sebagai Wujud Komitmen terhadap diri dan lembaga yang mampu bersaing di Pasar Tungal Asia Tenggara. Hal ini dapat dilakukan dengan cara Melakukan Kajian dan refleksi Untuk Mengukur Kemamuan dan keterampilan sehinggap terpetakan pelatihan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti perkembangan sehingga diharapkan Individu individu  Dapat melahirkan lembaga  yang Kuat. Modrenisasi bagian yang tak terpisahkan dari profesionalitas, Perkembangan jaman dan tekhnologi yang begitu pesat  mengharuskan setiap Individu yang profesional harus bersinggungan dengan tekhnologi, terlebih teknologi informasi. Semakin makin banyak informasi yang dapat diperoleh semakin luas refrensi untuk menngambil kebijakan dan strategi strategi yang tepat
Kelima, Kesatuan Sistem,
Jauh Sebelum MEA di rancang dan di sepakati, Founding Father Ekonomi Kita Telah Memikirkan sebuh konsep Ekonomi yang sesuai dengan karakter bangsa ini, sebuah prinsip yang mengedepankan semangat kebersamaan dan tolong menolong dalam memenuhi kebutuhan atas aktivitas ekonomi  sedangkan keuntungan aktivitas ekonomi merupakan bonus dari perekonomian, Sudah Saatnya kita kembali kepada Nilai dan Sprit Ekonomi Kerakyatan yang mengedepankan Semangat kebersamaan dan gotong royong. Menghadapi Masyarakat Asean memerlukan Sebuah Ideologi yang Jelas  Sebagal landasan Dalam Mengambil Kebijakan.
Secuil Perbuatan yang nyata dari langkah langkah diatas kiranya membuat kita mampu menghadapi MEA dan Menjadi Penonton Di tengah persaingan tersebut, penonton yang duduk manis di kursi yang empuk karena menjadi Pemimpin Kesejahteraan Masyarakat Asia Tenggara.

Oleh : Edy Haris SRG
Fasilitator Ekonomi Tim 01 tanjungbalai

0 komentar:

Posting Komentar